Rabu, 17 Desember 2025

Dies Natalis SABAK ke 32 : "Dari Orange Kampus Ke Hijau Semesta"

 

DIES NATALIS KE-32 MAPALA SABAK



“Dari Oranye Kampus, ke Hijau Semesta”

By : Yoel Hendrawan
Angkatan: Pondhas (05-98.065)



Di tanggal dua belas Desember,
tahun sembilan puluh tiga,
di Indralaya—Kampus Oranye—
kami menancapkan niat pada bumi muda.
Di Fakultas MIPA Unsri,
SABAK dilahirkan:
bukan sekadar nama,
melainkan janji pada alam dan zaman.

Waktu mengeras di Bukit Serelo,
angin menguji tekad di Bukit Napal, Lahat.
Diksar menorehkan sunyi dan peluh,
hingga tahun sembilan puluh delapan
melahirkan kami—Pondhas—
anak-anak malam yang belajar
membaca peta dari rasi bintang dan kompas goyang (kompas dangdut)
dan membaca diri dari luka-luka kecil.

Kami mendaki, dan gunung-gunung
menjadi kitab yang terbuka:
Gn.Dempo mengajari kesabaran,
Gn.Tujuh menyimpan rahasia danau,
Gn.Kerinci memahat kerendahan hati,
Gn.Singgalang meneguhkan langkah,
Gn.Merapi mengingatkan keberanian,
Gn.Gede–Pangrango mengajarkan pulang
dengan jiwa yang lebih lapang.

Kami berlari di tepi laut Padang,
saat Lomba Lintas Pantai tahun sembilan puluh delapan,
bersama Senior Dadan dan Kumar—
tujuh muara  dalam dua hari kami seberangi, ombak dan pasir jadi saksi,  
bahwa persaudaraan tak akan pernah lelah.
Kami menempuh Lomba Lintas Jalan Jauh (78 km) dari Solok hingga ke Padang di
tahun dua ribu, bersama Ilham dan Sulaiman,
napas disatukan oleh tujuan,
kaki disatukan oleh harap. Mengajarkan kami apa itu artinya 'Endurance' (Ketahanan).

Kami pernah menjaga harian (pengurus),
mengikat waktu dengan tanggung jawab,
menyapa Mapala lain—
di Indralaya, Palembang, Sumatera Selatan, simpul Sumatera
hingga simpul nasional—
belajar bahwa perbedaan adalah kompas,
dan solidaritas adalah tali karmantel.

Kami bersua para penjaga nurani, para
aktivis lingkungan di WALHI,
menyusun kata, data, dan doa,
agar hutan tak sekadar angka,
agar sungai tak sekadar garis biru
di peta rapuh perencanaan.

Kini Sumatera berduka—
Aceh, Sumut, Sumbar—
banjir dan longsor mengetuk ingatan.
Ini bukan sekadar musibah,
ini cermin:
tentang sistem yang perlu dibenahi,
paradigma yang perlu disembuhkan,
dan diri yang perlu diperteguh.

SABAK, di usia tiga puluh dua,
tetaplah setia pada janji awal:
menjaga, mengabdi, dan berani berkata.
Dari Oranye Kampus hingga hijau semesta,
biarlah langkahmu menjadi doa yang berjalan,
biarlah namamu menjadi nyala
di punggung bukit dan dada zaman.

Salam dari kami—
yang pernah basah oleh hujan yang sama,
yang pernah gentar oleh tebing yang sama,
dan yang tetap percaya:
alam adalah rumah,
dan rumah harus dijaga bersama.




@MapalaSabak #MapalaSabak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dies Natalis SABAK ke 32 : "Dari Orange Kampus Ke Hijau Semesta"

  DIES NATALIS KE-32 MAPALA SABAK “Dari Oranye Kampus, ke Hijau Semesta” By : Yoel Hendrawan Angkatan: Pondhas (05-98.065) Di tanggal dua be...