BERLAKU LEMBUT TERHADAP ANAK-ANAK
Rasulullah ﷺ seringkali diminta oleh para sahabat untuk memberi nama atau mendo'akan anak-anak mereka. Biasanya Beliau ﷺ tidak langsung memberi nama atau mendo'akan, namun menyempatkan diri untuk sekedar menggendong atau memangku mereka.
Dan terkadang bayi tersebut kencing ketika dipangku Rasulullah ﷺ. Ketika para sahabat hendak mengambil bayinya, Nabi Muhammad ﷺ segera mencegahnya. Beliau biarkan bayi tersebut kencing di pangkuannya seraya mengatakan, "Jangan diputus anak yang sedang kencing, biarkan dia sampai selesai".
Setelah selesai memberi nama atau mendo'akan, dan para tamu telah pergi, Rasulullah ﷺ lalu mencuci sendiri pakaiannya yang terkena kencing.
Rasulullah ﷺ bersabda, "Janganlah kamu memukul anak-anak kamu disebabkan mereka menangis dalam masa setahun. Karena dalam empat bulan pertama kelahirannya ia bersyahadat Laa ilaaha illallah. Pada empat bulan kedua ia bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Dan keempat bulan berikutnya ia mendo'akan kedua ayah bundanya".
Beliau Rasulullah ﷺ menjelaskan tangisan anak di waktu kecil pada bulan pertama adalah tanda ia bertauhid kepada Tuhannya dan empat bulan kedua ia membacakan shalawatan kepada Nabinya dan empat bulan seterusnya ia beristigfar memohon ampunan atas kedua orang tuanya.
Beliau juga bersabda, "Siapa yang memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yang menggembirakan hati anaknya, maka ia bagaikan memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau (bercanda) untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis karena takut kepada Allah ‘Azza Wa Jalla" (HR Abu Daud dan Turmudzi)
Beliau juga bersabda, "Anak-anak sebelum sampai ia baligh, maka apa-apa yang diperbuatnya daripada kebaikan maka dituliskan untuknya dan kedua ibu bapaknya. Dan apa yang diperbuatnya daripada kejahatan maka tiadalah ditulis untuknya dan tidak pula ditulis untuk kedua ibu bapaknya. Apabila ia telah baligh maka berlakulah yang ditulis itu atasnya segala amal baik atau buruknya."
Disunnahkan pula untuk sering mencium anak. Ujar Nabi Muhammad ﷺ, "Ciumlah anak cucumu karena imbalan dari setiap ciuman adalah surga." (HR Bukhari).
Abah Guru Sekumpul menerangkan empat anggota tubuh anak yang perlu dicium orang tua setiap hari.
1. DI UBUN-UBUN
Menunjukkan kebanggaan orang tua terhadap anak sambil didoakan agar menjadi anak sholeh atau sholehah.
2. DI DAHI
Menandakan orang tua ridho atas keberadaan anak. Rasulullah ﷺ mencium Sayyidah Fatimah radhiallahu anha' di dahinya. Apabila orang tua ridho terhadap anaknya maka Allah pun ridho kepadanya.
3. DI KEDUA PIPI
Sambil mengucapkan masyaAllah, sebagai tanda syauq (perasaan sayang dan rindu) orang tua terhadap anak.
4. DI TANGAN ANAK
Tanda mawaddah wal hubb (kasih sayang) sambil mengucapkan barokallah sebagaimana Rasulullah ﷺ juga selalu mencium tangan putri tercinta Sayyidah Fatimah Ra.
Sering-seringlah mengucapkan kalimat² thoyyibah di sisi anak. Baik itu Ya Allah, Astagfirullah, Alhamdulillah, Subhanallah, Lailahaillallah, dsb. Untuk membantu anak makrifat kepada Allah ketika menyuapkan makanan atau minuman kepada anak ucapkanlah selalu kalimat Bismillah. Supaya Sirr Bismillah masuk ke dalam tubuh dan ruh anak. Dan dilindungi Allah dari segala keburukan. Dan saat mengiringi anak tidur lantunkan nasyid sholawat. Berkat sholawat semoga kelak menjadi kecintaan Allah dan Rasulullah ﷺ.
WASIAT ABAH GURU SEKUMPUL TENTANG ANAK
1. JANGAN SERING DIBUAT MENANGIS.
Karena kalau anak itu sering menangis atau sedih, otaknya akan sempit (tidak mau pintar). Buatlah dia (anak-anak kita) selalu gembira.
2. ANAK KECIL ITU SEPERTI WALI (Tidak pernah berbuat berdosa), lalu kenapa dia (anak-anak kita) sering sakit??? Sebab dia memikul dosa orang tuanya (ayah dan ibu) yang belum bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebaiknya kita perbanyak taubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan banyak banyak mengingat-Nya (istighfar)
3. JANGAN SERING DIPUJI DENGAN PUJIAN YANG BERLEBIHAN.
Karena kalau sering dipuji akan membuat anak kita akan menjadi sombong atau besar kepala.
4. INGIN MENJADIKAN ANAK KITA MENJADI ORANG YANG ALIM (SHOLEH DAN SHOLEHAH) USAHAKAN..
1. Carilah pekerjaan yang halal (berkah)
2. Arahkan anak-anak ke sekolah agama. Carikan guru yang jelas (fasih) karena anak-anak kita tentunya akan mengikuti gurunya
3. Jagalah makanannya yang benar-benar halal
4. Carikan pergaulan dengan teman-teman yang baik
5. Kenalkan dan cintakan serta bawa anak-anak kita ke orang-orang sholeh / alim. Dan semoga kita dan anak keturunan kita menjadi anak-anak yang alim, sholeh dan sholehah dikumpulkan di akhirat bersama Nabi Muhammad ﷺ dan keluarganya. Aaamiin..
6. Kita do'akan terus menerus dengan do'a yang baik-baik "Mudah-mudahan jadi anak yang sholeh sambil bertawassul kepada wali-wali "Dengan berkat wali mudah-mudahan anakku jadi wali." Bersyukur kepada Allah dengan membaca:
اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبّ الْعَالَمِيْن
Abah Guru Sekumpul telah banyak memberikan amalan-amalan tentang hal-hal kebaikan kepada kita semua.
NASEHAT HIKMAH ABAH GURU SEKUMPUL CARA AGAR MEMILIKI ANAK SHOLEH
Dalam manaqibnya, Abah Guru Sekumpul memiliki wasiat dalam mendidik anak. Beliau berkata "Kalau kita ingin punya anak wali, setidaknya anak kita jadi orang sholeh dan berilmu serta berakhlak mulia, maka yang harus dilakukan orang tuanya adalah sebagai berikut:
1. Menjaga makanan yang halal Sebelum istri kita hamil, hendaknya kita menjaga istri kita untuk memakan makanan yang halal agar terhindar dari makanan yang haram dan syubhat. Ini adalah modal paling utama untuk memperoleh anak yang sholeh. Karena ini termasuk menjaga perut dari segala yang haram dan yang syubhat. Riba itu termasuk haram. Jadi duit yang kita belikan makanan untuk istri dan anak kita adalah duit yang halal tidak mengandung unsur riba sedikit pun. Dan yang syubhat itu maksudnya yang tidak tahu asal usulnya apakah ini halal atau haram. Maka dari itu, kita harus menjaga makanan yang masuk ke perut istri kita cukup makanan yang halal. Jangan memberi makanan yang syubhat sekalipun, apalagi yang haram.
2. Membaca sholawat ketika istri hamil
Di kala istri kita hamil 2 bulan, yang kita lakukan adalah rajin membacakan sholawat sebelum tidur setiap malam sambil memegang perut istri. Hal ini kita lakukan mulai istri kita mengandung 2 bulan sampai melahirkan. Sholawat apa saja dan setelah membaca sholawat diakhiri dengan tawassul wali-wali.
3. Sering-sering membaca Al-Qur'an Rajin-rajinlah dan sering-seringlah membaca Al-Qur'an di hadapan istri yang sedang hamil. Karena kalau kita sering membaca Al-Qur'an, insya Allah anak kita sejak kecil sampai tua dia suka membaca Al-Qur'an, bahkan bisa hafal Al-Qur'an karena berkah dari Al-Qur'an.
4. Sering-sering melihat foto ulama
Banyak-banyaklah melihat foto / gambar para waliyullah. Foto wali-wali harus ada di rumah kita. Bila hendak tidur, kita pandangi foto tersebut lalu bacakan Surah Al-Fatihah dan hadiahkan untuk wali yang di foto tadi namanya si fulan bin si fulan. Lakukanlah selama kita hidup. Fadhilahnya anak akan menjadi wali. Bila tidak, maka cucu yang menjadi wali, hingga ke bawah terus. Yang jelas keturunan pasti ada yang jadi wali berkat kecintaan kepada wali.
5. Amalkan ini ketika anak lahir
Yang kita lakukan saat anak kita terlahir yakni buka mulutnya sambil membaca "Allahumma Faqqihhu Fiddin Wa 'Allimhut Ta'wil". (Ya Allah berilah ia ilmu agama yang mendalam dan ajarkanlah kepadanya ilmu takwil / tafsir Al-Qur'an). Kemudian azankan di telinga kanan dan iqomahkan di telinga kiri. Setelah itu kita bacakan Surah Al-Qodar sebanyak 7 kali dan tawassul kepada Rasulullah ﷺ "Umat engkau lahir, jadikanlah anak ini mendapatkan Nur dari engkau wahai Rasulullah ﷺ."
6. Selalu mendoakan anak yang baik-baik
Kita doakan terus menerus dengan doa yang baik-baik sambil bertawassul kepada wali-wali. Dengan berkat wali mudah-mudahan anak tersebut jadi wali dan anak yang sholeh.
7. Berilah nama anak kita dengan nama orang-orang sholeh
Berilah nama yang baik pada anak kita sesuai nama-nama orang sholeh. Apabila anak itu laki-laki beri ia nama permulaannya dengan awalan Muhammad atau Ahmad. Nama Muhammad adalah nama Rasulullah di bumi dan Ahmad adalah nama Rasulullah di langit. Orang yang di dalam rumahnya ada yang bernama Muhammad atau Ahmad maka rumahnya tidak akan faqir, tidak akan kelaparan. Keberkahan akan selalu mengalir ke dalam rumah tersebut berkat Rasulullah ﷺ. Kemudian, teruslah bersyukur kepada Allah.
Demikian wasiat Abah Guru Sekumpul agar memperoleh anak yang sholeh. Semoga berkat syafaatnya Rasulullah ﷺ, kita semua terkumpul bersama beliau dan bersama golongan orang yang sholeh / sholehah.
Sumber: Manaqib Abah Guru Sekumpul
اللّهم صلّ و سلّم و بارك علي سيّدنا محمّد النّبيّ الامّيّ وعل اله و صحبه و سلّم
Semoga kita termasuk orang-orang yang mau mengamalkan apa yang telah diwasiatkan oleh Guru Sekumpul dan semoga anak turun kita akan menjadi anak-anak yang alim, sholeh dan sholehah yang kelak akan dikumpukan di akhirat bersama Rasulullah ﷺ, para ulama dan auliya.
امين يارب العالمين
🌹🪷🌹
Tidak ada komentar:
Posting Komentar