Sabtu, 19 Oktober 2024

RAHASIA,MAKNA DAN HAKIKAT HAUQOLAH

 RAHASIA,MAKNA DAN HAKIKAT HAUQOLAH (لا حول ولا قوة الا با الله العلي العظيم )

Oleh: Al-Faqir Abah Hendri Kusnadi


Sebagai seorang Muslim ketika berdzikir maka harus memahami makna dzikirnya, agar manfaat dan faedah dari dzikir dia dapatkan. Ketika seorang muslim berdzikir tanpa memahami maknanya maka manfaat dan faedah dzikirnya akan berkurang. Kalimat hauqolah memiliki makna yang sangat agung dan mulia, yang harus di pahami oleh seorang Muslim ketika dia menyebutkan kalimat tersebut.

kalimat hauqolah memiliki kandungan makna dan hakikat yang sangat agung di antaranya :

Kalimat yang menunjukan penyerahan diri dan kepasrahan kepada Allah Ta’ala. Kalimat yang menunjukan akan pelepasan diri dari upaya maupun kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, bahwa seorang hamba tidak memiliki sesuatupun dari urusannya, tidak ada baginya upaya dalam menolak keburukan dan tidak ada kekuatan untuk mendapatkan kebaikan kecuali atas kehendak Allah Ta’ala.

Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada yang memindahkan seorang hamba dari kemaksiatan kepada ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. 

Makna HAUQOLAH (لا حول ولا قوة إلا بالله )   secara lapadz adalah : Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dalam tafsimya dari Ibnu Abbas tentang ‘laa haula walaa quwwata illa billah,’ beliau berkata, “Tidak ada upaya bagi kita untuk beramal ketaatan kecuali dengan Allah, dan tidak ada kekuatan bagi kita untuk meninggalkan kemaksiatan kecuali dengan Allah.” Beliau meriwayatkan pula dari Zuhair bin Muhammad, bahwa beliau ditanya tentang tafsir, ‘laa haula walaa quwwata illa billah,’ beliau berkata, “Engkau tidak dapat mengambil apa yang engkau sukai kecuali dengan Allah, dan engkau tidak dapat mencegah apa yang engkau tidak sukai kecuali dengan pertolongan Allah.(Ad-Durr Al-Mantsur,5/393-394).

Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada yang merubah keadaan sakit menjadi sehat kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada merubah keadaan lemah menjadi kuat kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada kekuatan bagi seorang hamba untuk mengerjakan suatu urusan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.

Kalimat ini mencakup seluruh aktifitas kehidupan baik urusan dunia ataupun ukhrowi ( agama ), baik dalam mencari kemaslahatan ataupun menghindari madhorot semuanya tidak terjadi dan tidak bisa terwujud kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.

Semua yang ada di alam semesta terjadi dengan takdir dan kehendak Allah Ta’la, apa yang di kehendaki Allah niscaya akan terjadi, dan apa yang tidak di kehendaki-Nya niscaya tidak akan pernah terjadi.

Allah Ta’ala berfirman :

{إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونَ}

Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (QS.Yasin : 82)

Juga firman-Nya :

{ مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِن رَحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ}

Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. (QS.Faatir : 2)

Bagian pertama adalah pelepasan diri dari syirik, dan bagian kedua adalah pelepasan diri dari upaya dan kekuatan serta pelimpahan urusan  hanya kepada Allah Ta’ala.

Maka ketika mengucapkannya harus meyakini bahwa hanya Allah saja yang bisa menolong segala urusan dan hanya Allah saja yang bisa menghindarkan madhorot. Maka seorang hamba yang memahami kalimat tersebut, dia harus menyerah dan pasrah kepada Allah dan menyerahkan urusannya kepada Allah semata,dan dia harus berlepas diri dari segala upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. Kalimat hauqolah juga bermakna keikhlasan kepada Allah Ta’ala dalam hal permintaan pertolongan, sebagai mana kalimat tauhid bermakna keikhlasan kepada Allah Ta’ala dalam hal peribadatan.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (QS. Al-Fatihah :5)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ

allohullazii kholaqokum ming dho'fing summa ja'ala mim ba'di dho'fing quwwatang summa ja'ala mim ba'di quwwating dho'faw wa syaibah, yakhluqu maa yasyaaa, wa huwal-'aliimul-qodiir

"Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa."

(QS. Ar-Rum 30: Ayat 54).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اَنْتُمُ الْفُقَرَآءُ اِلَى اللّٰهِ ۚ وَا للّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

yaaa ayyuhan-naasu angtumul-fuqorooo-u ilalloh, wallohu huwal-ghoniyyul-hamiid

"Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji."

(QS. Fatir 35: Ayat 15)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصٰرَ وَا لْاَ فْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

wallohu akhrojakum mim buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syai-aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abshooro wal-af-idata la'allakum tasykuruun

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ صَلْصَا لٍ كَا لْفَخَّا رِ 

kholaqol-ingsaana ming sholshooling kal-fakhkhoor

"Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,"

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ 

wa laqod kholaqnal-ingsaana ming sulaalatim ming thiin

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 12)

Surat Shad Ayat 72

فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ

Arab-Latin: Fa iżā sawwaituhụ wa nafakhtu fīhi mir rụḥī faqa'ụ lahụ sājidīn

Artinya: Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَا رٍ مَّكِيْنٍ 

tsumma ja'alnaahu nuthfatang fii qoroorim makiin

"Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim)."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 13)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ

tsumma innakum yaumal-qiyaamati tub'asuun

"Kemudian, sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari Kiamat."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 16)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ اِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوْنَ 

tsumma innakum ba'da zaalika lamayyituun

"Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 15)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ 

tsumma kholaqnan-nuthfata 'alaqotang fa kholaqnal-'alaqota mudhghotang fa kholaqnal-mudhghota 'izhoomang fa kasaunal-'izhooma lahmang summa angsya-naahu kholqon aakhor, fa tabaarokallohu ahsanul-khooliqiin.

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 14)

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلْيَنْظُرِ الْاِ نْسَا نُ مِمَّ خُلِقَ 

falyangzhuril-ingsaanu mimma khuliq

"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan."

(QS. At-Tariq 86: Ayat 5)

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

خُلِقَ مِنْ مَّآءٍ دَا فِقٍ 

khuliqo mim maaa-ing daafiq

"Dia (manusia) diciptakan dari air (mani) yang terpancar,"

(QS. At-Tariq 86: Ayat 6).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَا لتَّرَآئِبِ 

yakhruju mim bainish-shulbi wat-tarooo-ib

"yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada."

(QS. At-Tariq 86: Ayat 7)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَا دِرٌ 

innahuu 'alaa roj'ihii laqoodir

"Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati)."

(QS. At-Tariq 86: Ayat 8)

Surat Yasin Ayat 68

وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

Arab-Latin: Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụn

Artinya: Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?

 ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

 "M A N U S I A"

Dalam "Tubuh/Jasmani" manusia ada "Ruh Allah", yang menghidupkan. Kelak, "Ruh" ini akan kembali kepada-Nya, lewat sebuah "Kematian". Itu sebabnya disebut "Ruh-ani (Ruh Aku)". Dalam "Ruh" inilah disematkan "KESADARAN". "Tubuh/Jasmani" hanya merupakan "Kendaraan" Ruh dalam berinteraksi di Kehidupan dunia untuk menjalankan "Misi"-nya. Yang kemudian, akan habis lewat pemakaman, kremasi dan sebagainya.

"Jiwa" (Perasaan dan Fikiran), yang dilengkapi dengan "Hawa Nafsu" adalah "Penggerak" langkah manusia bergerak maju menghadapi "Kehidupan"..

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُم…

: Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ سَوّٰٮهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصَا رَ وَا لْاَ فْــئِدَةَ ۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ

tsumma sawwaahu wa nafakho fiihi mir ruuhihii wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abshooro wal-af-idah, qoliilam maa tasykuruun

"Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."

(QS. As-Sajdah 32: Ayat 9).


Tiadakanlah sifat-sifat keakuan diri, Janganlah sekali-kali Mengaku-ngaku, contoh: 

AKU HEBAT

AKU SOLEH

AKU CERDAS, PINTAR, PANDAI

AKU KAYA

AKU GAGAH, KUAT

KETAHUILAH WAHAI BANI ADAM!... 

YANG MAHA HEBAT CERDAS, PINTAR DAN PANDAI ITULAH 

GUSTI ALLAH SWT

JIKA KAMU MERASA HEBAT, KETAHUILAH ALLAH SWT MAHA HEBAT... 

Berarti sudah ada 2 wujud.. 

Berarti kamu sudah berbuat SYIRIK KPD ALLAH SWT YG MAHA ESA..

Allah SWT berfirman: قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا 

Qul innama ana basyarum mitslukum yuha ilayya annama ilahukum ilahuw wahid. Fa man kana yarju liqo’a robbihi fal ya‘mal ‘amalan sholihaw wa la yusyrik bi ‘ibadati robbihi ahada. Artinya: “Katakanlah, ‘Aku itu sungguh hanya manusia biasa seperti kalian yang diberikan wahyu bahwa Tuhan kalian itu sungguh Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan dalam beribadah kepada Tuhannya sesuatu pun.'” (Surat Al-Kahfi ayat 110)

Rumusnya: 3 M

1.Menyelami Lautan Dosa

2.Menyelami Lautan kedhoifan

3.Menyelami Lautan Kebodohan

Bagian pertama adalah pelepasan diri dari syirik, dan bagian kedua adalah pelepasan diri dari upaya dan kekuatan serta pelimpahan urusan  hanya kepada Allah Ta’ala.

Maka ketika mengucapkannya harus meyakini bahwa hanya Allah saja yang bisa menolong segala urusan dan hanya Allah saja yang bisa menghindarkan madhorot.

Mudah-mudahan tulisan singkat tentang hauqolah ini bisa diambil manfaatnya dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari hingga akhir hayat.Aamiin Ya robbal ‘aalamiin.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌

Oleh: Al-Faqir Abah Hendri Kusnadi

Sebutir Debu di Alam Semesta

# Khodimul Majlis  Taklim,Dzikir &  Sholawat Rahmatan Lil’aalamiin Sriwijaya

# Ruqyah Syariyyah Methode Terapy Qolbu & Tazkiyanunnafsi

# Ketua LDP SUM SEL

# Ketua Yayasan RAHMATAN LIL’AALAMIIN SRIWIJAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Malam Sunyi Sang Wali: Kisah, Teknik, dan Adab Khalwat

  _______________ Di balik gunung yang jauh dari hiruk-pikuk manusia, terdapat sebuah gua kecil yang hanya diketahui oleh segelintir pendudu...