Sabtu, 19 Oktober 2024

LA ILAHA ILLALLAH AL-MALIKUL HAQQUL MUBIIN

 LA ILAHA ILLALLAH AL-MALIKUL HAQQUL MUBIIN (لَا إِلَـهَ إِلَّا اللهُ الْمَـلِكُ الْحَـقُّ الْمُبِـيْنُ)


Bacaan Laa ilaaha illallah Al-Malikul Haqqul Mubiin (Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Benar dan Nyata)  


Kalimat Laa ilaaha illallah Al-Malikul Haqqul Mubiin  terdapat pada pintu Ka’bah.


Merupakan salah satu bacaan dzikir yang bisa  lafadkan dan lantunkan setiap saat atau selesai Sholat Shubuh menjelang waktu Syuruq untuk meminta rezeki kepada  Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Laa ilaaha illallah Al-Malikul Haqqul Mubiin pada pagi hari setelah solat Subuh dan sebelum melakukan aktivitas. Selain sebagai memperlancar pintu rezeki.


Bacaan dzikir ini dapat dibaca sebanyak 100 kali dan dianjurkan untuk dibaca pada pagi hari sebagai doa untuk memperlancar rezeki anda baik berupa materi maupun dalam bentuk lainnya. 


Zikir ini diajarkan oleh Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib.


Dari Sayyidina Ali, beliau mendengar Rosululloh bersabda: 

"Aku mendengar Jibril berkata: "Wahai Muhammad, siapapun umatmu yang mengucapkan kalimat:

لَا إِلَـهَ إِلَّا اللهُ الْمَـلِكُ الْحَـقُّ الْمُبِـيْنُ،

"Laa ilaaha illallah, Al-Malikul Haqqul Mubiin"

(Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Benar dan Nyata) sebanyak 100 kali setiap hari, maka kalimat itu akan menjadi pelindungnya dari kefakiran, penghiburnya dari sepinya kubur, penyebab datangnya kekayaan dan pengetuk pintu surga." 

(HR. Ad-Dailimi).


Bentuk Panjang dari Dzikir ini yakni:


  لَا إِلَـهَ إِلَّا اللهُ الْمَـلِكُ الْحَـقُّ الْمُبِـيْنُ،

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَادِقُ الْوَعْـدِ الْأَمِـيْنِ.

"Lailaha ilallah al maliqul haqqul mubiin, Muhammadurrasulullah, shodiqul wa'dil amiin."


Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Menjadi Raja, Maha Benar, Maha Menjelaskan. 

Nabi Muhammad utusan Allah Yang benar, menepati janji dan terpercaya.”


RAHASIA:

Dalam Surat Yasin kata "مُّبِينٌ" (Mubiin) ada 7 kali disebutkan.


Pertama Dalam Ayat ke-12:


إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ 

وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ

(Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang JELAS/NYATA (Lauh Mahfuzh).


Kedua Dalam Ayat 17:

وَمَا عَلَيْنَا إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

(Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan JELAS/NYATA.)


Ketiga Dalam Ayat ke-24:

إِنِّي إِذًا لَّفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ


(Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang JELAS/NYATA)


Keempat Dalam Ayat 47:


وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّـهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَاءُ اللَّـهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

(Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu," orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, "Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang JELAS/NYATA).


Kelima Dalam Ayat ke-60:


أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

(Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang JELAS/NYATA bagi kamu)


Keenam Dalam Ayat 69:


وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنبَغِي لَهُ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُّبِينٌ


(Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang JELAS/NYATA)


Ketujuh Dalam Ayat ke-77:


أَوَلَمْ يَرَ الْإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِين

(Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang JELAS/NYATA)

Musafir Berkelana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Malam Sunyi Sang Wali: Kisah, Teknik, dan Adab Khalwat

  _______________ Di balik gunung yang jauh dari hiruk-pikuk manusia, terdapat sebuah gua kecil yang hanya diketahui oleh segelintir pendudu...