Rabu, 25 Juni 2025

Adab Murid terhadap Guru (Syaikh) dalam Ilmu Tasawuf dan Pendapat Para Ulama Sufi

 

____________
Dalam dunia tasawuf, hubungan antara murid (salik) dan guru (syaikh atau mursyid) bukan sekadar hubungan antara pelajar dan pengajar, tetapi ikatan rohani yang dalam, penuh adab, penghambaan, dan kasih sayang. Adab seorang murid terhadap guru bukanlah sekadar etika lahiriah, melainkan pantulan kesiapan batin untuk menerima limpahan cahaya ilahi yang dialirkan melalui sang guru.
Jalan Menuju Tuhan: Tidak Sendirian
Tasawuf memahami bahwa jalan menuju Allah bukan jalan yang bisa ditempuh sendiri. Oleh sebab itu, seorang salik memerlukan seorang mursyid, sebagaimana seorang pasien memerlukan tabib. Tanpa bimbingan, bisa jadi seorang murid tersesat oleh bisikan hawa nafsu atau tipu daya spiritual yang halus.
Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin berkata:
"Barang siapa tidak mempunyai guru, maka gurunya adalah setan."
Ucapan ini menegaskan pentingnya seorang pembimbing rohani yang mumpuni dalam membimbing perjalanan jiwa.
Adab: Kunci Penerimaan Ilmu dan Cahaya
Para ulama sufi mewajibkan adab terhadap guru bukan hanya karena kehormatan pribadi sang guru, melainkan karena adab adalah pintu masuk keberkahan dan futuhat (pembukaan ilahi). Dalam kitab Risalah Qusyairiyah, Imam Al-Qusyairi menuliskan:
"Adab adalah awal jalan, tengahnya, dan akhirnya."
Adab murid terhadap syaikh mencakup:
1. Tunduk dan Taat
Seorang murid tidak boleh membantah guru dalam perkara spiritual, meski secara akal terlihat ganjil. Sebagaimana murid Nabi Khidr, Nabi Musa diuji dalam ketaatan dan kesabaran. Mursyid, bagi salik, adalah cermin kehendak Ilahi.
2. Menjaga Lisan dan Tatapan
Murid hendaknya menjaga pandangannya, tidak memandangi guru dengan penuh selidik, tidak membantah atau memotong pembicaraan, bahkan tidak menyebut nama guru secara sembarangan tanpa gelar penuh hormat.
3. Tidak Membandingkan Guru
Dalam kitab Adab al-Muridin, Syaikh Abdul Wahhab as-Sya’rani berkata:
"Barang siapa membanding-bandingkan mursyidnya dengan orang lain, maka ia telah mengoyak hijab adab dan tidak akan sampai kepada hakikat."
4. Melayani dengan Ikhlas
Sebagian murid sufi dahulu menimba air, menyapu zawiyah (tempat tinggal guru dan murid), bahkan memasak untuk guru mereka. Itu bukan bentuk perendahan, tetapi latihan membunuh ego demi pengosongan hati dari kesombongan.
5. Menerima Teguran dan Ujian
Syaikh Ibn ‘Atha’illah berkata dalam Hikam:
"Jika Allah ingin engkau sampai kepada-Nya, maka Dia akan membuka pintu celaan manusia atasmu dan menutup pintu pujian terhadapmu."
Melalui mursyid, terkadang seorang murid diuji melalui celaan atau perlakuan yang tampak keras, agar luruh keakuannya.
Kisah-Kisah Para Murid dan Guru
Imam Junaid al-Baghdadi, seorang sufi besar, berkata:
"Aku tidak berbicara tentang tasawuf sebelum guruku, Sari as-Saqathi, mengizinkan. Beliau membimbingku selama 20 tahun dalam diam."
Begitu pula Rabi’ah al-Adawiyah, sufi wanita terkenal, meskipun penuh karamah dan hikmah, ia tetap rendah hati dan menghormati para guru serta sesama muridnya.
Adab sebagai Jalan Ma’rifat
Dalam tradisi sufi, adab bukanlah formalitas, tetapi sebuah maqam ruhani. Siapa yang menjaga adab terhadap syaikhnya, maka Allah akan menjaganya dalam perjalanannya menuju-Nya. Dalam kata lain, adab adalah pembuka pintu ma’rifat.
Sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Ahmad Zarruq:
"Syarat keberhasilan dalam suluk ada tiga: mursyid yang arif, murid yang memiliki adab, dan istiqamah dalam zikir serta ibadah."
Dengan adab yang benar, ilmu tidak hanya masuk ke dalam akal, tetapi menetap di dalam hati dan mewujud dalam laku. Maka seorang salik, dengan tunduk dan hormat, bersujud bukan hanya kepada Allah di sajadah, tetapi juga di hadapan ilmu dan pembimbing yang membawanya menuju-Nya.
Penjelasan di atas hanyalah pemaparan secara umum. Untuk lebih detailnya, seorang salik mesti mencari sendiri dan menyesuaikan juga dengan karakter dhohir mursyidnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Malam Sunyi Sang Wali: Kisah, Teknik, dan Adab Khalwat

  _______________ Di balik gunung yang jauh dari hiruk-pikuk manusia, terdapat sebuah gua kecil yang hanya diketahui oleh segelintir pendudu...