Sabtu, 19 Oktober 2024

LA ILAHA ILLALLAH AL-MALIKUL HAQQUL MUBIIN

 LA ILAHA ILLALLAH AL-MALIKUL HAQQUL MUBIIN (لَا إِلَـهَ إِلَّا اللهُ الْمَـلِكُ الْحَـقُّ الْمُبِـيْنُ)


Bacaan Laa ilaaha illallah Al-Malikul Haqqul Mubiin (Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Benar dan Nyata)  


Kalimat Laa ilaaha illallah Al-Malikul Haqqul Mubiin  terdapat pada pintu Ka’bah.


Merupakan salah satu bacaan dzikir yang bisa  lafadkan dan lantunkan setiap saat atau selesai Sholat Shubuh menjelang waktu Syuruq untuk meminta rezeki kepada  Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Laa ilaaha illallah Al-Malikul Haqqul Mubiin pada pagi hari setelah solat Subuh dan sebelum melakukan aktivitas. Selain sebagai memperlancar pintu rezeki.


Bacaan dzikir ini dapat dibaca sebanyak 100 kali dan dianjurkan untuk dibaca pada pagi hari sebagai doa untuk memperlancar rezeki anda baik berupa materi maupun dalam bentuk lainnya. 


Zikir ini diajarkan oleh Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib.


Dari Sayyidina Ali, beliau mendengar Rosululloh bersabda: 

"Aku mendengar Jibril berkata: "Wahai Muhammad, siapapun umatmu yang mengucapkan kalimat:

لَا إِلَـهَ إِلَّا اللهُ الْمَـلِكُ الْحَـقُّ الْمُبِـيْنُ،

"Laa ilaaha illallah, Al-Malikul Haqqul Mubiin"

(Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Benar dan Nyata) sebanyak 100 kali setiap hari, maka kalimat itu akan menjadi pelindungnya dari kefakiran, penghiburnya dari sepinya kubur, penyebab datangnya kekayaan dan pengetuk pintu surga." 

(HR. Ad-Dailimi).


Bentuk Panjang dari Dzikir ini yakni:


  لَا إِلَـهَ إِلَّا اللهُ الْمَـلِكُ الْحَـقُّ الْمُبِـيْنُ،

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَادِقُ الْوَعْـدِ الْأَمِـيْنِ.

"Lailaha ilallah al maliqul haqqul mubiin, Muhammadurrasulullah, shodiqul wa'dil amiin."


Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Menjadi Raja, Maha Benar, Maha Menjelaskan. 

Nabi Muhammad utusan Allah Yang benar, menepati janji dan terpercaya.”


RAHASIA:

Dalam Surat Yasin kata "مُّبِينٌ" (Mubiin) ada 7 kali disebutkan.


Pertama Dalam Ayat ke-12:


إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ 

وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ

(Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang JELAS/NYATA (Lauh Mahfuzh).


Kedua Dalam Ayat 17:

وَمَا عَلَيْنَا إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

(Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan JELAS/NYATA.)


Ketiga Dalam Ayat ke-24:

إِنِّي إِذًا لَّفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ


(Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang JELAS/NYATA)


Keempat Dalam Ayat 47:


وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّـهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَاءُ اللَّـهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

(Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu," orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, "Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang JELAS/NYATA).


Kelima Dalam Ayat ke-60:


أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

(Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang JELAS/NYATA bagi kamu)


Keenam Dalam Ayat 69:


وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنبَغِي لَهُ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُّبِينٌ


(Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang JELAS/NYATA)


Ketujuh Dalam Ayat ke-77:


أَوَلَمْ يَرَ الْإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِين

(Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang JELAS/NYATA)

Musafir Berkelana

RAHASIA,MAKNA DAN HAKIKAT HAUQOLAH

 RAHASIA,MAKNA DAN HAKIKAT HAUQOLAH (لا حول ولا قوة الا با الله العلي العظيم )

Oleh: Al-Faqir Abah Hendri Kusnadi


Sebagai seorang Muslim ketika berdzikir maka harus memahami makna dzikirnya, agar manfaat dan faedah dari dzikir dia dapatkan. Ketika seorang muslim berdzikir tanpa memahami maknanya maka manfaat dan faedah dzikirnya akan berkurang. Kalimat hauqolah memiliki makna yang sangat agung dan mulia, yang harus di pahami oleh seorang Muslim ketika dia menyebutkan kalimat tersebut.

kalimat hauqolah memiliki kandungan makna dan hakikat yang sangat agung di antaranya :

Kalimat yang menunjukan penyerahan diri dan kepasrahan kepada Allah Ta’ala. Kalimat yang menunjukan akan pelepasan diri dari upaya maupun kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, bahwa seorang hamba tidak memiliki sesuatupun dari urusannya, tidak ada baginya upaya dalam menolak keburukan dan tidak ada kekuatan untuk mendapatkan kebaikan kecuali atas kehendak Allah Ta’ala.

Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada yang memindahkan seorang hamba dari kemaksiatan kepada ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. 

Makna HAUQOLAH (لا حول ولا قوة إلا بالله )   secara lapadz adalah : Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dalam tafsimya dari Ibnu Abbas tentang ‘laa haula walaa quwwata illa billah,’ beliau berkata, “Tidak ada upaya bagi kita untuk beramal ketaatan kecuali dengan Allah, dan tidak ada kekuatan bagi kita untuk meninggalkan kemaksiatan kecuali dengan Allah.” Beliau meriwayatkan pula dari Zuhair bin Muhammad, bahwa beliau ditanya tentang tafsir, ‘laa haula walaa quwwata illa billah,’ beliau berkata, “Engkau tidak dapat mengambil apa yang engkau sukai kecuali dengan Allah, dan engkau tidak dapat mencegah apa yang engkau tidak sukai kecuali dengan pertolongan Allah.(Ad-Durr Al-Mantsur,5/393-394).

Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada yang merubah keadaan sakit menjadi sehat kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada merubah keadaan lemah menjadi kuat kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. Kalimat yang menunjukan bahwa tidak ada kekuatan bagi seorang hamba untuk mengerjakan suatu urusan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.

Kalimat ini mencakup seluruh aktifitas kehidupan baik urusan dunia ataupun ukhrowi ( agama ), baik dalam mencari kemaslahatan ataupun menghindari madhorot semuanya tidak terjadi dan tidak bisa terwujud kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.

Semua yang ada di alam semesta terjadi dengan takdir dan kehendak Allah Ta’la, apa yang di kehendaki Allah niscaya akan terjadi, dan apa yang tidak di kehendaki-Nya niscaya tidak akan pernah terjadi.

Allah Ta’ala berfirman :

{إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونَ}

Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (QS.Yasin : 82)

Juga firman-Nya :

{ مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِن رَحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ}

Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. (QS.Faatir : 2)

Bagian pertama adalah pelepasan diri dari syirik, dan bagian kedua adalah pelepasan diri dari upaya dan kekuatan serta pelimpahan urusan  hanya kepada Allah Ta’ala.

Maka ketika mengucapkannya harus meyakini bahwa hanya Allah saja yang bisa menolong segala urusan dan hanya Allah saja yang bisa menghindarkan madhorot. Maka seorang hamba yang memahami kalimat tersebut, dia harus menyerah dan pasrah kepada Allah dan menyerahkan urusannya kepada Allah semata,dan dia harus berlepas diri dari segala upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. Kalimat hauqolah juga bermakna keikhlasan kepada Allah Ta’ala dalam hal permintaan pertolongan, sebagai mana kalimat tauhid bermakna keikhlasan kepada Allah Ta’ala dalam hal peribadatan.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (QS. Al-Fatihah :5)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ

allohullazii kholaqokum ming dho'fing summa ja'ala mim ba'di dho'fing quwwatang summa ja'ala mim ba'di quwwating dho'faw wa syaibah, yakhluqu maa yasyaaa, wa huwal-'aliimul-qodiir

"Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa."

(QS. Ar-Rum 30: Ayat 54).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اَنْتُمُ الْفُقَرَآءُ اِلَى اللّٰهِ ۚ وَا للّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

yaaa ayyuhan-naasu angtumul-fuqorooo-u ilalloh, wallohu huwal-ghoniyyul-hamiid

"Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji."

(QS. Fatir 35: Ayat 15)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصٰرَ وَا لْاَ فْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

wallohu akhrojakum mim buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syai-aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abshooro wal-af-idata la'allakum tasykuruun

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ صَلْصَا لٍ كَا لْفَخَّا رِ 

kholaqol-ingsaana ming sholshooling kal-fakhkhoor

"Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,"

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ 

wa laqod kholaqnal-ingsaana ming sulaalatim ming thiin

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 12)

Surat Shad Ayat 72

فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ

Arab-Latin: Fa iżā sawwaituhụ wa nafakhtu fīhi mir rụḥī faqa'ụ lahụ sājidīn

Artinya: Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَا رٍ مَّكِيْنٍ 

tsumma ja'alnaahu nuthfatang fii qoroorim makiin

"Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim)."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 13)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ

tsumma innakum yaumal-qiyaamati tub'asuun

"Kemudian, sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari Kiamat."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 16)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ اِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوْنَ 

tsumma innakum ba'da zaalika lamayyituun

"Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 15)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ 

tsumma kholaqnan-nuthfata 'alaqotang fa kholaqnal-'alaqota mudhghotang fa kholaqnal-mudhghota 'izhoomang fa kasaunal-'izhooma lahmang summa angsya-naahu kholqon aakhor, fa tabaarokallohu ahsanul-khooliqiin.

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 14)

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلْيَنْظُرِ الْاِ نْسَا نُ مِمَّ خُلِقَ 

falyangzhuril-ingsaanu mimma khuliq

"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan."

(QS. At-Tariq 86: Ayat 5)

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

خُلِقَ مِنْ مَّآءٍ دَا فِقٍ 

khuliqo mim maaa-ing daafiq

"Dia (manusia) diciptakan dari air (mani) yang terpancar,"

(QS. At-Tariq 86: Ayat 6).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَا لتَّرَآئِبِ 

yakhruju mim bainish-shulbi wat-tarooo-ib

"yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada."

(QS. At-Tariq 86: Ayat 7)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَا دِرٌ 

innahuu 'alaa roj'ihii laqoodir

"Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati)."

(QS. At-Tariq 86: Ayat 8)

Surat Yasin Ayat 68

وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

Arab-Latin: Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụn

Artinya: Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?

 ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

 "M A N U S I A"

Dalam "Tubuh/Jasmani" manusia ada "Ruh Allah", yang menghidupkan. Kelak, "Ruh" ini akan kembali kepada-Nya, lewat sebuah "Kematian". Itu sebabnya disebut "Ruh-ani (Ruh Aku)". Dalam "Ruh" inilah disematkan "KESADARAN". "Tubuh/Jasmani" hanya merupakan "Kendaraan" Ruh dalam berinteraksi di Kehidupan dunia untuk menjalankan "Misi"-nya. Yang kemudian, akan habis lewat pemakaman, kremasi dan sebagainya.

"Jiwa" (Perasaan dan Fikiran), yang dilengkapi dengan "Hawa Nafsu" adalah "Penggerak" langkah manusia bergerak maju menghadapi "Kehidupan"..

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُم…

: Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ سَوّٰٮهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصَا رَ وَا لْاَ فْــئِدَةَ ۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ

tsumma sawwaahu wa nafakho fiihi mir ruuhihii wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abshooro wal-af-idah, qoliilam maa tasykuruun

"Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."

(QS. As-Sajdah 32: Ayat 9).


Tiadakanlah sifat-sifat keakuan diri, Janganlah sekali-kali Mengaku-ngaku, contoh: 

AKU HEBAT

AKU SOLEH

AKU CERDAS, PINTAR, PANDAI

AKU KAYA

AKU GAGAH, KUAT

KETAHUILAH WAHAI BANI ADAM!... 

YANG MAHA HEBAT CERDAS, PINTAR DAN PANDAI ITULAH 

GUSTI ALLAH SWT

JIKA KAMU MERASA HEBAT, KETAHUILAH ALLAH SWT MAHA HEBAT... 

Berarti sudah ada 2 wujud.. 

Berarti kamu sudah berbuat SYIRIK KPD ALLAH SWT YG MAHA ESA..

Allah SWT berfirman: قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا 

Qul innama ana basyarum mitslukum yuha ilayya annama ilahukum ilahuw wahid. Fa man kana yarju liqo’a robbihi fal ya‘mal ‘amalan sholihaw wa la yusyrik bi ‘ibadati robbihi ahada. Artinya: “Katakanlah, ‘Aku itu sungguh hanya manusia biasa seperti kalian yang diberikan wahyu bahwa Tuhan kalian itu sungguh Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan dalam beribadah kepada Tuhannya sesuatu pun.'” (Surat Al-Kahfi ayat 110)

Rumusnya: 3 M

1.Menyelami Lautan Dosa

2.Menyelami Lautan kedhoifan

3.Menyelami Lautan Kebodohan

Bagian pertama adalah pelepasan diri dari syirik, dan bagian kedua adalah pelepasan diri dari upaya dan kekuatan serta pelimpahan urusan  hanya kepada Allah Ta’ala.

Maka ketika mengucapkannya harus meyakini bahwa hanya Allah saja yang bisa menolong segala urusan dan hanya Allah saja yang bisa menghindarkan madhorot.

Mudah-mudahan tulisan singkat tentang hauqolah ini bisa diambil manfaatnya dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari hingga akhir hayat.Aamiin Ya robbal ‘aalamiin.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌

Oleh: Al-Faqir Abah Hendri Kusnadi

Sebutir Debu di Alam Semesta

# Khodimul Majlis  Taklim,Dzikir &  Sholawat Rahmatan Lil’aalamiin Sriwijaya

# Ruqyah Syariyyah Methode Terapy Qolbu & Tazkiyanunnafsi

# Ketua LDP SUM SEL

# Ketua Yayasan RAHMATAN LIL’AALAMIIN SRIWIJAYA

MARTABAT NAFSU

 MARTABAT NAFSU

Mutiara Hikmah Tauhid Makrifatullah

=========================================================================

Pengenalan tentang nafsu manusia itu sangat dipentingkan sebagai pangkal dan tolak ukur dalam pengenalan diri manusia melalui 7 martabat nafsu, karena martabat nafsu itu berputar sekitar diri dan jiwa, yang digunakan sebagai pengertian “jiwa” manusia .

Adapun analisa masing-masing martabat nafsu ini adalah seperti tersebut di bawah ini :


1. NAFSU AMMARAH (SIFAT API)

(Nafsu yang selalu memerintah atau mengajak)

Perangai orang pada martabat nafsu ini selalu memperturutkan kehendak hawa nafsu dan bisikan syetan, karena itu nafsu ammarah ini kerjanya senantiasa menyuruh berbuat maksiat, baik ia tahu perbuatan itu jahat atau tidak, bagi dia baik dan buruk adalah sama saja, kejahatan dipandangnya tidak menjadikan apa-apa bila dikerjakan, dia tidak mencela kejahatan, bahkan sebaliknya selalu sinis dan suka mencela segala bentuk kebaikan yang diperbuat orang lain, Nafsu Ammarah ini adalah derajat yang paling rendah sekali, dan sangat berbahaya serta merugikan diri pribadi yang sekaligus akan menyeretnya ke lembah kehinaan.

Firmal Allah:  Qs. Yusup : 53

“Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu (amarrah) itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. 

Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.


Sebagian dari sifat-sifat orang yang mempunyai Nafsu Ammarah ini antara lain adalah :

👇🏻

1. Bakhil atau kikir.

2. Tamak dan lobak kepada harta benda.

3. Sombong dan takabur (membanggakan diri)

4. Bermegah-megahan dan bermewah-mewahan.

5. Ingin namanya terkenal dan populer.

6. Hasad dan dengki.

7. Berniat jahat dan khianat.

8. Lupa kepada Allah SWT.

9. Dan lain-lain sifat tercela.


2. NAFSU LAWWAMAH (SIFAT ANGIN)

(Nafsu ini manusianya tidak bisa tetap dalam satu martabat kebaikan atau masih plin-plan selalu berubah-rubah)

Orang pada martabat nafsu ini suka mengritik atau mencela kejahatan dan membencinya, apabila ia terlanjur berbuat kejahatan, ia lekas menyadari dan menyesali dirinya, memang dia menyukai perbuatan baik, tapi kebaikan ini tidak dapat dipertahankan secara terus menerus karena dalam hatinya masih bersarang maksiat- maksiat batin, meskipun hal ini diketahuinya tercela dan tidak disukainya, namun selalu saja maksiat batin itu menyerangnya. 

Sehingga apabila kuat serangan maksiat batin itu, maka sekali-kali dia berbuat maksiat dzohir karena tidak mampu melawannya, meskipun demikian dia tetap berusaha menuju kepada keridhoan Allah SWT sambil mengucap istighfar memohon ampun dan menyesal atas kemaksiatan yang diperbuatnya.

Firman Allah:   Qs. Al-Qiyamah : 2

“dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali

 (dirinya sendiri)”.


Di antara sifat Nafsu Lawwamah ini ialah:

👇🏻

1. Menyadari kesalahan diri sendiri

2. Menyesali perbuatan jahatnya

3. Timbul rasa takut bersalah

4. Kritis terhadap semua kejahatan

5. Heran kepada diri sendiri (ujub)

6. Berbuat kebaikan agar dikagumi orang (riya’)

7. Menceritakan kebaikannya supaya mendapat pujian (sum’ah), dll sifat tercela di dalam hati.


3. NAFSU MULHAMAH (SIFAT AIR)

(Nafsu Mulhamah ini adalah nafsu yang sudah menerima latihan beberapa proses pensucian diri dari sifat-sifat yang kotor dan tercela melalui cara kehidupan laksana air yang mengalir)

Orang pada martabat nafsu mulhamah ini boleh dikatakan baru mulai masuk tingkat air kesucian, baru mulai mencapai fana, tetapi belum teguh dan mantap karena ada kemungkinan sifat-sifat terpuji itu akan lenyap dari dirinya.

Firman Allah: Qs. Asy-syams : 7-10

“Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)Nya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (perilaku) kejahatan dan ketaqwaannya. 

Sungguh beruntung orang yang menyucikannya,dan sungguh merugi orang yang mengotorinya".


Sifat-sifat yang timbul dari Nafsu Mulhamah ini antara lain :

👇🏻

1. Tidak menyayangi harta benda (pemurah)

2. Merasa cukup dengan apa yang ada (qona’ah)

3. Laduni, yaitu ilmu yang didapat dari ilham

4. Merendahkan diri kepada Allah (Tadlarru’)

5. Taubatan nashuha

6. Sabar dalam segala hal yang menimpa

7. Tenang menghadapi segala kesulitan, dll.


4. NAFSU MUTHMA'INNAH  (SIFAT TANAH)

(Melekat di lubuk hatinya sifat-sifat terpuji)

Apabila orang pada martabat Nafsu Mulhammah tetap dalam proses mencapai maqam haqikat dan ma’rifat, maka terkikis habislah sifat-sifat yang tercela, dan pada waktu itulah dia masuk ke dalam martabat Nafsu Muthma'innah, nafsu ini adalah sebagai permulaan mencapai derajat kewalian, orang yang telah mencapai martabat nafsu ini senantiasa merasa hatinya seolah-olah berada bersama Allah (Ma’allah).

Firman Allah:   Qs. Al-fajr : 27-30.

- Hai jiwa yang tenang

-Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai

-Masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku

-Dan masuklah ke dalam surga-Ku.


Di antara sifat-sifat keruhanian yang timbul dari Nafsu Muthma'innah ini antara lain adalah :

👇🏻

1 ..Pemurah dan suka bersedekah

2. Menyerahkan diri kepada Allah (Tawakkal)

3. Bersifat arif dan bijaksana

4. Kuat beramal dan kekal mengerjakan sholat

5. Mensyukuri ni’mat yang diperoleh dengan membesarkan Allah

6. Menerima dengan rasa puas apa yang dianugerahkan Allah (ridho)

7. Menerima qodho' dan qodar

8. Takwa kepada Allah (Taqwallah) dll sifat yang mulia.



--------------------------------------HK Al-Faqir Illallah--------------------------------------------------------------

--------------------------------Sebutir Debu di Alam Semesta--------------------------------------------------------

5 GOLONGAN ORANG-ORANG YANG MASUK THARIQOH

 5 GOLONGAN ORANG-ORANG YANG MASUK THARIQOH


Kita berada di golongan yang mana ? 


1. Orang yang sudah ada dijalan, tapi tak jalan-jalan. Itulah orang yang sudah masuk Thariqoh tapi tidak di amalkan.

2. Orang yang sudah dijalan tapi jalannya pelan, itulah pengamal thariqoh yang pemalas, kadang diamalkan kadang tidak.

3. Orang yang sudah dijalan tapi banyak belok ke kanan ke kiri menikmati hidangan2, itulah pengamal thariqoh namun tujuannya sudah bercampur kepada selain Allah.

4. Orang yang sudah dijalan dan terus berjalan tanpa belok kanan kiri. Itulah orang yang istiqomah beramal tanpa mengharapkan keinginan-keinginan selain kepada Allah.

5. Orang yang berjalan cepat tanpa belok kanan kiri dan sampai kepada tujuan Kepada Allah (Wushulilallah).


Itulah orang yang memiliki cita-cita tinggi ingin wushul kepada Allah, sungguh-sungguh dalam pengamalannya, dan khidmah (tunduk dan patuh) terhadap peraturan dan perintah syaikh mursyidnya. Semoga kita bisa masuk golongan ke 5 ini. Amiin...

TIKET TOUR

 TIKET TOUR

Masyaa Allah... Betul betul kreatif sekali yang menulis pesan ini

=========================================================================

TIKET PERJALANAN MANUSIA


( IDENTITAS PENUMPANG )

Nama             : Manusia

Tempat Asal  : Tanah

Alamat           : Planet Bumi


( KETERANGAN PERJALANAN )

Terminal Keberangkatan     :  Dunia

Transit                                 :  Alam Kubur

Terminal Kedatangan          :  Padang Mahsyar

Tujuan Akhir                       :  Syurga/Neraka

Jam Keberangkatan             :  Surprise/Menunggu izra'il Menjemput

Check In                              :  Akan Dilakukan Oleh Malaikat Maut.


BARANG BAWAAN YANG DIIJINKAN

1. Kain Kafan

2. Iman

3. Amal Sholih


BARANG BAWAAN YANG TIDAK DIIJINKAN

1. Istri/Suami Berikut Anak"

2. Harta Benda

3. Jabatan


BARANG YANG BOLEH DATANG MENYUSUL 

1. Shodaqoh/Jariyyah

2. Ilmu Yang Bermanfaat

3. Do'a Anak Sholeh


( PERHATIAN‼️)

Kami sarankan kepada Para Penumpang 

1. Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu membaca, mempelajari, dan mengamalkan buku petunjuk kehidupan yang sudah tercantum dalam al-Quranul Karim.

2. Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu mengamalkan standard operating procedure (SOP) seperti yang ditunjukan oleh Rosullullah SAW.

3. Kami sarankan untuk selalu waspada dan Hati-hati dengan calo syaithan yang selalu menawarkan tiket ke neraka jahanam.


CATATAN PENTING

Kpd para penumpang, Sebelum Keberangkatan, Kami Ingatkan untuk :

Selalu Memeriksa kembali barang bawaan yang akan anda titipkan : 

1: Tolong cek dulu Istri/Suaminya jangan sampai mereka tidak pernah di arahkan ke jalan Allah dan Rasulnya, 

2- Cek dulu anak-anaknya jangan sampai mereka tidak pernah di ajarkan pendidikan-pendidikan agama, 

3- Cek dulu hartanya jangan sampai ada yang belum pernah di zakatkan, 

4- Cek dulu jabatannya jangan sampai di jadikan fasilitas untuk menindas rakyat-rakyat yg lemah, dan tentunya kami anjurkan bagi para penumpang untuk selalu berdo'a terlebih dahulu supaya selamat sampai tujuan.


DO'A YANG KAMI ANJURKAN

Ya Allah Ya Robbi.. 

-- Selamatkanlah kami semuanya, ibu & bapak, suami / istri, anak_anak, saudara, dan sahabat sahabat kami dalam perjalanan panjang ini, 

Tunjukkan kpd kami petunjuk yang benar saat tiba di terminal keberangkatan kami (dunia ini), dan istirahatkanlah kami saat tiba di stasiun alam kubur, Hb

Berikanlah kami kemudahan saat sampai di terminal akhir padang mahsyar nanti,

Sampaikanlah kami ke tujuan kami (syurga), dan berilah pahala yang besar kepada orang yang membagikan/men share pesan ini Aamiin

Kami Berharap Anda Untuk Bisa Menta'ati Semua Peraturan Peraturan Agama yg terus berlaku, Agar Anda Tidak Tersesat dan Bisa Selamat Sampai Tujuan, 


Atas Perhatiannya kami Ucapkan terima kasih

MAKRIFAT AMALAN GURU

 MAKRIFAT AMALAN GURU

Mochammad Djamhar Abdul Karim :

=========================================================================

Assalaamu'alaykum WR.WB Abah yg sya hormati..Semoga Abah sll dlm lindungan Gusti Alloh SWT aamiin.. Maaf menganggu waktu abah. Saya ingin bertanya tentang Tirakat dan Riyadoh.. 1. Apakah makna Tirakat dan Riyadoh dari berbgai segi ilmu?.

2.Hal2 apa saja yg dpt menunjang dan menghambt dri keberhasilan Tirakat n Riyadoh seseorang?.. atas waktu dan jawaban yg abah berikan saya ucapkan byk terimakasih..🙏🏻

=========================================================================

Wslm Wr Wb, 

1. Riyadhoh or Tirakat Adalah Sebuah Latihan-latihan yang Istiqomah Baik yang diniatkan Hajatun (Duniawi or Akhirat) maupun Ikhlas karena Alloh SWT. 

2. Di MURRI Memakai Pendekatan Istilah supaya mudah difahami yaitu : Tirakat Supranatural dan Tirakat Spiritual. 

3. Tirakat Supranatural Adalah Pabila Tirakat dan Riydhohnya karena Hajat Tertentu. Sedangkan Tirakat Spiritual Adalah Pabila Tirakat dan Riyadhohnya Ikhlas Lillah Wa Billahi Ta'ala. 

4. Supranatural Menuju Naar (Api Hawa Nafsu) sedangkan Spiritual Menuju Nuur (Ridho Alloh SWT). 

5. Bila Tali Gurunya Hitam Artinya : Sudah spt Dukun, maka agar Sanadnya Sambung sbg Murid harus Melaksanakan Ritual-ritual Dukun yang Bertentangan dengan Ajaran Islam shg Inilah Jalan Kesyirikan Akbar Tersebut spt : Sihir, Santet dan sejenisnya. 

6. Bila Tali Gurunya Merah Artinya : Gurunya seorang Ustadz or Kyai or Semisalnya Cuman diniatkan Hajatun Fiddunia or Akhirat spt : Khasiat, Keutamaan, Fadhilah, Balasan, Surga dan Sejenisnya. 

7. Bila Tali Gurunya Hijau Artinya : Gurunya Ahli Ibadah maka sbg Murid agar Rajin Ibadah disertai Ilmu, Bila Tali Gurunya Putih Artinya : Gurunya Memiliki Akhlak yang Bagus maka sbg Murid agar Memiliki Akhlak yang Terpuji juga. Tetapi Bila Ada Tali Gurunya Hijau dan Putih Bagus Cemerlang 24 Karat Artinya : Muridnya Bagus Ibadah dan Akhlaknya maka Biasanya ditandai Tali Guru Warga Gold artinya : Sudah Saatnya Memasuki Wilayah Tauhidulloh. Sebab Bila Ibadah dan Akhlaknya Belum Bagus maka Tali Guru Tauhidnya Belum Muncul, sekalipun Ada Tali Gurunya Tetapi Warna Goldnya masih Muda dibawah 8 Karat. 

8. Maka sebagai Murid harus segelombang dengan Gurunya, Bila Gurunya Supranatural harus disertai Niat Hajatun supaya Nyambung sebab Bila Niatnya Ikhlas maka Tentunya Sanad Batinnya ndak Nyambung dengan Guru Supranaturalnya Tersebut. Begitu juga dengan Murid yang Gurunya Spiritual maka sebagai Muridnya harus disertai Niat yang Ikhlas ketika Tirakat or Riyadhohnya. 

9. Inilah Sanad Naar dan Sanad Nur Tersebut, Adapun Sanad Emas Adalah Sanad Guru Tauhidulloh. Maka Sekalipun Amalannya sama, Gurunya sama, Tatacaranya sama maka Hasilnya akan Berbeda Kembali kepada Dirinya Sendiri. 

10. Ibarat Volume, Kalian ketika Tirakat sedang Menuju Naar or Nuur, sedang Memperbesar Naar or Nuur. Naar Wilayahnya Para Jin dan Khodam sedangkan Nuur Wilayahnya Malaikat dan Ridho Alloh SWT. 

11. Adapun Makna Lillahi Ta'ala Adalah Niat Tujuannya karena Alloh SWT Tatapi Masih Dominan Logika, Masih Mengandalkan Diri dan Belum Bisa Menghilangkan Diri lalu Menetapkan Alloh SWT. Contoh : Niat Sholat dan Shodaqohnya karena Alloh SWT Tetapi masih bisa Melihat Diri yaitu Diri bisa Berdiri, bisa Membaca, Masih Melihat Rezeki yang Alloh Berikan ini diberikan lagi d.l.l. 

12. Sedangkan Makna Billahi Ta'ala Adalah sudah Mensirnakan Diri dan Menetapkan Alloh SWT dalam Kehidupannya shg selalu Mengandalkan Alloh SWT dan Ketergantungan kepada Alloh SWT sbg Dirinya sudah ditiadakan. Contoh : Bisa Berdiri karena Bantuan Alloh SWT, Bisa Baca Alfatihah karena Bantuan Alloh SWT, bisa Shodaqoh dan Ibadah Berkat Bantuan Alloh SWT d.l.l. sudah Meniadakan Diri dan Menetapkan Alloh SWT. 

___________________________________________________________________________________

Ku Mau Cerita, 

Dahulu ketika Ziarah Garut sekitar 14 Sahabat MURRI Saya Ajak, Begitu Ziarah Terakhir di Sunan Rohmat Suci Godog diturunkan Hadiah Berupa Dua Sahabat diberikan Nur Laa ilaaha illalloh sedangkan yang Lainnya diturunkan Hadiah Nur Surotul Fatihah (Warna Jingga). Maka Saya Berkata : "Dalam Alam Hakikat Lafadz Mengijazahkan Apalagi Berupa ayat dan Surat Termasuk Su-ul Adab, yang Benar Adalah diturunkan maka itu disertai Nurnya, spt Itulah Rosululloh S.A.W. dan Para Sahabat Jaman Dahulu. Kalian diturunkan Nur Laailaha illalloh dan Nur Surotul Fatihah maka supaya Langgeng Mendarah Daging Kalian Jalani selama 40 Hari, Puasa diawalnya Semingguan dibaca 1001 Kali".

Setelah Mereka selesai Tirakat 40 Harian, Tasyakuran di Saung MURRI kemudian dicek Satu Persatu dan Ternyata Mereka Bervariatif yaitu Ada yang Masuk Nurnya 99℅, ada yang 93℅, ada yang 80℅, ada yang 70℅, ada yang 60℅ sampai Terendahnya hanya Masuk 30℅. Lalu Saya Beritahukan Satu Persatu Kekurangan Sempurnanya Tersebut yakni :

1. Ketika Mengamalkan Surotul Fatihah Terburu-buru dan spt Terpaksa. 

2. Terbersit Niat Hajatun or Khasiat. 

3. Tidak Tulus Ikhlas. 

4. Lafadznya dibaca masih Amburadul, ndak sesuai Makhrojul Hurupnya. 

5. Masih Dominan antara Logika dan Perasaan, antara Kepikiran Khasiat dan Ikhlas, Yakin dan Ragu. 

6. Dan lain-lain. 


Tetapi setelah itu, Saya Tugaskan Tuk yang Laailaaha illalloh Membaca 200 Kali setiap Ba'da Sholat, sedangkan yang Alfatihah agar Menjalani Alfatihah Karomah (Wasiat MURRI Poin 8), Saya Berkata : "Kalian Perbaiki Kekurangannya Tersebut, Ingat Harus Ikhlas sebab itu Amalannya Mbah Hamid Pasuruan supaya Sanadnya Nyambung, Mbah Hamid Orang yang Ikhlas maka Kalian pun harus bisa Ikhlas ketika Mengerjakannya".

MASIHKAH KAU INGAT?



 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 😊

بسم الله الرحمن الرحيم


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ 💗


✒️  MASIHKAH KAU INGAT?

         "Alam tanpa manusia adalah mati.

            Manusia tanpa ruh adalah mati.

              Ruh tanpa Rasul adalah mati."

                     (Mursyid Walid al-Malik )

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Berkata 'arifbillah:

"Sesiapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.Sesiapa mengenal Allah..maka binasa (fana') dirinya."


❤Ingatkah siapa kita yang sebenarnya?

Awal kejadian manusia itu telah lama wujud di alam ruh.. memuji dan memandang Allah mengikut kadar yang diizinkanNya.

(ألست بربكم.قالوا بلى شهدنا - الاعراف : 172)

"Maka Allah bertanya kepada ruh : Adakah AKU Tuhanmu?.Ruh menjawab: Ya.Bahkan kami menyaksikan Engkaulah Tuhan kami."


❤Ruh kita ini pada asalnya kaku.

Tiada sifat bagi ruh melainkan Allah persifatkan ia dengan sifat diperlihatkan, diperdengarkan, diperkalamkan, diperhidupkan diperkehendakkan, diperilmukan dan diperkuasakan TANPA alat zahir (mata telinga dan panca indera lain).

Hingga saat Allah menetapkan ruh kita melihat dan memujiNYA di alam zahir, maka ruh disarungkan dalam jasad manusia yang pelbagai keturunan dan berbeda warna kulit, bentuk badan dan sebagainya.


❤Tiada tujuan lain Allah menyarungkan ruh ke jasad manusia...melainkan agar ruh tetap bertauhid dan bertasbih padaNya.


Namun apabila ruh disarungkan jasad, segala makrifat (mengenal Tuhan) kita terdinding oleh dua daging.

☝Daging pertama ialah daging pada kepala (otak).

Itulah akal. Akal ini membawa diri kepada ketuhanan logik (Muktazilah)

✌Daging kedua ialah daging pada sebelah kiri (jantung).

Itulah nafsu. Nafsu ini tidak pernah berhenti menyeru kita kepada ketuhanan diri (Qadariah).


❤Segala maklumat alam Ruh ini tersimpan rapat dalam rahsia sanubari (sirr) setiap insan.

Sirr ini tidak hilang dan perlu dibuka kembali agar ruh tidak terus leka dan hanyut dengan pesona dunia.


Ruh kita perlu diingatkan kembali akan  kejadian dan tujuan asalnya.

❤Bagaikan cip komputer, ingatan ruh hanya dapat dibuka dengan kod saat kita:

i) Melafazkan dua kalimah syahadah

ii) Menerima dan mentaati sepenuhnya ajaran Rasulullah saw supaya nur kerahmatan Baginda saw memenuhi jiwa dan memimpin ruh kepada Allah.


❤Semakin bersih amalan seseorang dalam amalannya maka semakin melimpah nur dalam jiwanya.Hanya dengan kekuatan nur dapat membuka kembali 'cip maklumat' alam ruh hingga mengenal hakikat diri.

❤Hakikat makrifat ini hanya dapat dicapai melalui bimbingan guru mursyid yang benar. 


Namun jika sukar mendapatkan guru Mursyid,

❤MEMPERBANYAKKAN SELAWAT dan 

❤ISTIQAMAH mengamalkan ajaran Baginda saw akan menuntun kita kepada pemeliharaan Allah.

Semoga kita tidak terus menjadi ruh yang lupa dan terlena dengan tipu daya dunia yang sementara.


RUJUKAN KITAB:

1.Hasyiah al-Bajuri 'ala Kifayah al'awam

2.Allah : Syariat dan Hakikat  Mursyid Walid al-Malik)


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ


🍃♥️🌹📚📚

Malam Sunyi Sang Wali: Kisah, Teknik, dan Adab Khalwat

  _______________ Di balik gunung yang jauh dari hiruk-pikuk manusia, terdapat sebuah gua kecil yang hanya diketahui oleh segelintir pendudu...