#puisicangkir
#puisisepasangcangkir #puisipagi
#puisi #puisisepasangrasa
Sepasang Cangkir, Sepasang Rasa
Di atas meja pagi yang masih basah oleh embun,
dua cangkir berdiri saling menghadap —
yang satu hitam, sederhana, sepi,
yang satu putih, dipeluk gambar hati merah
seperti dada yang tak mampu menyembunyikan rindu.
Keduanya penuh, mendidih oleh aroma
yang menguap perlahan ke langit-langit sunyi,
seolah mengabarkan bahwa cinta
kadang datang seperti secangkir kopi —
panas, pekat, dan tak bisa disesap tergesa.
Cangkir hitam bicara tentang luka yang diam,
tentang malam-malam panjang tanpa pelukan,
sementara cangkir putih tersenyum
membawa janji pada setiap getar senyapnya:
bahwa ada rasa yang tetap manis
meski dalam campuran paling gelap sekali pun.
Uap mereka berpaut di udara,
menjadi tarian tanpa suara,
mengajariku bahwa dua rasa berbeda
tak harus saling menghapus,
karena dalam pertemuan hangat
bahkan pahit dan manis dapat berpelukan.
Dan pagi itu pun tahu,
bahwa cinta tak perlu selalu seragam,
cukup saling mengisi seperti dua cangkir kopi —
yang satu hitam, yang satu putih bergambar hati merah,
namun keduanya tetap utuh
dalam setiap hirupan pertama.
---

Tidak ada komentar:
Posting Komentar