Sabtu, 22 November 2025

Ulama Palembang : Tuan Faqih Jalaluddin IW.1748)

 Tuan Faqih Jalaluddin (Wafat: 18 Mei 1748 M / 20 Jumadil Awal 1161 H)




Mufti dan Guru Para Sultan Kesultanan Palembang Darussalam
Tuan Faqih Jalaluddin adalah seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-18, dan dikenal sebagai guru spiritual para Sultan di lingkungan Kesultanan Palembang Darussalam. Beliau merupakan tokoh sentral dalam bidang fiqih dan ushuluddin, serta dipercaya sebagai mufti dan penasihat resmi kerajaan.


Nasab dan Asal Usul
Nama lengkap beliau adalah Kiagus Faqih Jalaluddin bin Mas Raden Kamaluddin bin Mas Raden Fadhil bin Pangeran Panembahan Muhammad Mansur bin Kiai Gusti Dewa Agung Krama bin Sunan Kertasari bin Sunan Lembayun bin Sunan Krama Dewa bin Sembahan Dewa Agung Fadhil bin Sembahan Dewa Agung Koharuddin bin Sembahan Sayid Jamaluddin Agung bin Sayid Ahmad bin Abdullah Khan bin Amir Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad Shahib Marbat, dan jika dirunut lebih jauh, nasab beliau bersambung hingga kepada Baginda Rasulullah SAW.

Sebagaimana ditulis oleh Kms. H. Andi Syarifuddin:
> "Beliau adalah salah seorang tokoh ulama besar, guru para Sultan di Kesultanan Palembang Darussalam... dan seterusnya jika dirunut nasabnya sampai kepada Rasul SAW."


Pendidikan dan Perjalanan Hidup
Sejak kecil, Faqih Jalaluddin telah menunjukkan minat besar terhadap ilmu agama. Ia mendapat dasar-dasar pendidikan agama langsung dari ayahandanya. Kemudian, beliau melanjutkan pendidikan dengan berguru kepada sejumlah ulama besar dan para sunan di masanya. Bidang yang ditekuni secara khusus adalah ilmu Fiqih dan Ushuluddin, menjadikan beliau mendapat gelar "Faqih"—seorang ahli hukum Islam.
Bersama keluarganya, beliau berhijrah dari Surabaya ke Palembang, dan menetap di lingkungan Istana Keraton Sultan Muhammad Mansur.
> "Sepanjang hayatnya, Faqih Jalaluddin tinggal di dalam lingkungan istana Keraton Sultan Muhammad Mansur."


Kiprah di Kesultanan
Dengan keilmuannya, Sultan Palembang mengangkat beliau sebagai mufti dan penasihat spiritual resmi kesultanan. Di dalam istana, beliau aktif mengajar berbagai ilmu keislaman, seperti fiqih, ushuluddin, serta tafsir Al-Qur’an.
> "Dengan keahliannya ini, ia diangkat oleh Sultan Palembang menjadi mufti dan penasehat spiritual kesultanan. Di istana ia mengajar fiqih, ushuluddin dan al-Qur'an."


Kehidupan Keluarga
Faqih Jalaluddin menikahi seorang perempuan dari Palembang yang merupakan saudari dari Syekh Datuk Muhammad Akib bin Kiagus Hasanuddin. Dari pernikahan ini, beliau dikaruniai lima orang anak:
1. Kiagus H. Imron Chotib
2. Kiagus Syamsuddin – yang memiliki putra bernama Syekh Kiagus Muhammad Zen dan menjadi menantu dari Syekh Abdus Somad al-Palembani
3. Nyayu Sopiah
4. Kiagus Mas’ud
5. Nyayu Bania


Wafat dan Peninggalan
Faqih Jalaluddin wafat pada hari Selasa, 20 Jumadil Awal 1161 H atau bertepatan dengan 18 Mei 1748 M, pukul 09.00 pagi. Jenazahnya dimakamkan dengan penuh penghormatan di Gubah Talang Suro, Palembang.
Sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasi beliau dalam pendidikan Islam dan pemerintahan, namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kampung 19 Ilir, tepatnya di kawasan sekitar Masjid Agung Palembang (yang dulu dikenal sebagai Jalan Guru-Guru).
> "Atas pengabdian dan jasa-jasanya, namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan yang melintas di Kampung 19 Ilir di lingkungan Masjid Agung (dulu jalan Guru-guru)."
---
Disusun kembali oleh:
alfaqir Kms. H. Andi Syarifuddin
Palembang, 26 April 2018
Sumber: 101 Ulama Sumsel: Riwayat Hidup & Perjuangannya (Kms. H. Andi Syarifuddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syair Perang Menteng (Perang Palembang)

Berikut versi syair panjang (lebih dari 50 bait) tentang (Perang Menteng) — disusun dalam gaya klasik Melayu-Palembang, bernuansa tasawuf, s...